Apa Itu Saham?

Apa itu Saham?

Saham adalah kepemilikan dari perusahaan. Memiliki saham artinya memiliki kepemilikan dari suatu perusahaan. Jadi ketika kita membeli saham, itu sama artinya kita membeli kepemilikan dari perusahaan tersebut.

Kita bisa menganalogikan membeli saham seperti membeli emas. Karena sama-sama membeli sesuatu yang berharga / bernilai. Emas berharga karena kelangkaannya. Saham berharga karena merupakan kepemilikan dari perusahaan yang mempunyai nilai karena memiliki asset, modal dan juga karena perusahaan mempunyai potensi mendatangkan keuntungan.


Nilai atau value suatu saham berkaitan erat dengan value dari perusahaannya. Saham suatu perusahaan yang terus menerus untung, pasti beda kan dengan saham perusahaan yang terus menerus rugi. Makanya ada saham berkualitas, ada saham yang tidak berkualitas. Seiring dengan pertumbuhan nilai suatu perusahaan, maka nilai sahamnya pun meningkat.

Contoh:
1 lot ( 100 lbr ) Saham Astra International pada 4-Jan-2000 = Rp1,912,5001
15 tahun kemudian (3-Nov-15) nilai satu lot itu menjadi  Rp59,624,000

Mengapa Saham Astra (kode saham: ASII) merupakan saham berkualitas?


  • Lebih dari 1 juta mobil dan 15 juta motor produksi Astra yang beredar di Indonesia.
  • Manajemen Astra mempunyai reputasi yang bagus.
  • Dari tahun ke tahun selalu menghasilkan keuntungan

Mengapa Perusahaan Mau Menjual Sahamnya?

Karena menjual saham kepada publik (Go Public) adalah cara paling baik untuk mendapatkan dana untuk pengembangan usaha. Bayangkan kalau perusahaan tersebut meminjam uang ke bank, perusahaan tersebut akan dibebani utang yang berbunga tiap hari. Dengan menjual sebagian sahamnya kepada publik maka perusahaan mendapatkan dana dari penjualan saham tanpa dibebani utang. Pemilik perusahaan pun menikmati keuntungan.. Kalau saham yang dia jual itu meningkat nilainya di pasar saham, maka saham yang masih di tangannya pun ikut meningkat nilainya. Dengan demikian dia bertambah kekayaannya. 

Bill Gates, Mark Zukerberg, dan banyak orang super kaya menjadi kaya karena menjual saham perusahaan mereka kepada publik.

Nah setelah melalui proses Go Public atau Initial Public Offering (IPO) itu maka saham perusahaan tersebut bisa dibeli masyarakat di pasar saham atau bursa efek. Kita di Indonesia punya Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX).






Di pasar saham inilah pusat kegiatan jual beli saham terjadi. Namun karena sekarang jaman online, orang tidak perlu ramai-ramai ke gedung BEI untuk jual beli saham. Cukup dari gadget atau komputer masing-masing untuk jual beli saham. 

Publik yang membeli saham tersebut kemudian bisa memperjual belikannya di pasar saham. Di sinilah terjadi supply dan demand yang kemudian menentukan harga saham.

Sumber :
Kunardi Phakist founder Happy Billionaires Club

(sebuah komunitas nabung Saham)

Mau tau lebih lanjut apa resikonya kalau investasi di saham? Klik disini.








No comments:

Post a Comment